Sabtu, 26 Mei 2012

timnas indonesia

OKE GUYS ,, PASTI LO SEMUA PADA NONTON KAN TIMNAS INDONESIA VS BAHRAIN .... Okeh, kali ini mari kita membahas Timnas.

 Seperti yang kita ketahui, sekarang Timnas Indonesia sedang berjuang untuk lolos ke Piala Dunia Brazil 2014, untuk itu timnas pasti sangat butuh bantuan dan dukungan dari kita semua, masyarakat Indonesia. Apa lagi dengan hasil buruk yang di alami Timnas dalam dua laga pertama melawan Iran dan Bahrain. Saat berjumpa Iran, Indonesia harus rela dikalahkan 3 gol tanpa balas, dan dipertandingan selanjutnya Indonesia tumbang 0 - 2 saat menjamu Bahrain di kandang sendiri (Stadion Utama Gelora Bung Karno).

 Dan petaka tidak habis sampai disitu, disaat Timnas dalam keadaan tertinggal 2 gol dan sangat membutuhkan bantuan dukungan suporter untuk memperbaiki mental mreka, suporter malah membuat ulah dengan menyalakan petasan sehingga pengawas pertandingan dari FIFA/AFC meintruksikan kepada Wasit agar laga Indonesia Vs Bahrain dihentikan, tentu hal ini sangat merugikan bagi Indonesia, disaat harus berjuan keluar dari lubang jarum, Indonesia kembali dihadapkan dengan ancaman sanksi yang akan diberika oleh FIFA, terakhir gua baca di surat kabar sanksi dari FIFA bisa mencapai 1juta US$.


 Tak berhenti sampai disitu, sesaat setelah laga Indonesia Vs Bahrain usai, pelatih Timnas Wim Risbergen malah mengeluarkan pernyataan yang sangat di sesalkan, dalam jumpa pers tersebut Wim menyebutkan "Indonesia memang tak pastas menang", tak cuma itu Wim juga menyebutkan "Ini bukan tim saya" "Saya minta maaf atas kekalahan ini. Kami harus menerima kekalahan ini, karena para pemain mudah kehilangan bola walaupun hanya sedikit tekanan dari lawan. Intinya Indonesia memang layak kalah," ujar Wim dalam jumpa pers usai laga. "Saya harus mencari pemain yang lebih segar, untuk menaikkan level permainan. Tim ini tidak layak bermain di level internasional," lanjutnya. Di atas adalah petikan pernyataan Wim pada media (6/9) Komentar tersebut cukup membuat para pemain Timnas "sakit hati", pasalnya mereka merasa tidak dihargai oleh pelatih wim. Gua juga menyesalkan pernyataan yang dilontarkan Wim dengan menyebutkan "Indonesia tidak layak bermain di level Internasional" dan "Ini bukan tim saya", pertanyaannya kalau ini bukan tim dia (red Wim) lalu tim siapa lagi?? Dan masalah Insonesia tak layak untuk tampil dilevel Internasional adalah tugas dia untuk membuat Indonesia bisa bermain dilevel itu, kenapa dia malah membuang tanggung jawab gitu aja??. Oke ini adalah tim bentukannya Alfred, tapi sebagai seorang yang profesional komentar itu sangat disayangkan, menurut gua semua pelatih baik klub atau negara manapun itu sama, sama-sama mewarisi skuad dari pelatih sebelumnya.

 Komentar Wim ini sangat tidak masuk akal, dia hanya ingin mencari kambing hitam yang tak jelas siapa yang bisa ia kambing hitamkan. Setelah kekalahan telak Indonesia atas Bahrain, serangkaian kritikpun menghantam PSSI, banyak orang via twitter mengirimkan komentar yang berisi pesan bahwa mereka menginginkan Alfred kembali untuk dan menggantikan Wim, bahkan nama Alfred Riedl pun sempat menjadi trending topick di jejaring sosial tersebut. Hal ini menunjukkan betapa besarnya harapan masyarakat agar Wim dipecat menyusul komentar yang dilontarkannya. Saat kita kalah melawan Iran, Suporter masih bisa tenang dan bersikap Optimis kepada Timnas, tapi setelah laga kemarin, semuanya berubah menjadi kecemasan dan pesimis yang sangat mendalam dari para suporter Timnas, ditambah dengan komentar Wim yang telah menghina Bangsa Indonesia. Wim pantas DIPECAT!! Saatnya PSSI menjilat ludah kembali untuk memanggil Riedl untuk kembali mengarsiteki Timnas PSSI, itu hal yang paling baik menurut gua untuk sekarang. Sedikit masukan untuk Timnas, tetaplah bermain dengan kualitas dan keunggulan yang kita miliki, semua tim memiliki cara bermainnya sendiri, Spanyol dengan Tikitaka nya Belanda dengan Tottal Football, Brazil lihai dengan Samba nya, tapi mengapa kita tidak mengoptimalkan permainan umpan-umpan pendek yang menjadi kunci sukses kita dalam Piala AFF tahun lalu.

 Tak perlu dipaksakan untuk bermain seperti Manchester United atau Barcalona, cukup menjadi Indonesia yang mempunyai cara bermain sendiri. Gua yakin Brazil pun pasti tak akan menang melawan Timor Leste jika mreka dipaksakan bermain seperti Inggris yang mempunyai gaya permainan cepat atau yang sering di sebur "Kick And Rush" yang bukan gaya permainan mereka. Dalam laga melawan Iran, kita menyaksikan permainan umpan jauh yang dipraktekkan Timnas tidak efektif, Indonesia dengan postur mungil seperti itu tidak akan pernah menang melawan negara-negara arab yang memiliki postur tubuh yang lebih tinggi dalam permainan bola udara, itu yang membuat kita cepat kehilangan bola.

 Kita tau kita tak akan pernah mencetak gol kalau kita tidak menguasai bola, apa lagi untuk menang, itu mustahil. Lalu kenapa kita tetap terus-terusan pasrah dengan keadaan yang kurang menguntungkan tersebut?? Mengapa masi dipaksaan untuk bermain umpan jauh??. Lihat Barca, mereka mengakali kekalahan postur tubuh mereka dengan skiil yang bagus dan permainan dari kaki ke kaki yang bagus pula saat melawan Real Madrid yang memiliki pemain-pemain yang rata-rata lebih tinggi dari pada pemain Barca, dan hasilnya ?? Mreka selalu menang melawan Madrid dalam beberapa bertemuan terakhir.


 kalau sudah seperti ini, kita sebenernya bukan kalah tinggi, tapi kalah akal!. Gua setuju jika Alfred kembali membesuk Timnas, setidaknya dengan Alfred kita tak pernah kalah dikandang kita sendiri, di GBK. Dan jangan katakan lawan yang kita hadapi sekarang lebih kuat dari lawan-lawan saat dibesuk Alfred, itu bukan sebuah alasan. Contohnya melawan Bahrain, dulu saat Timnas diarsiteki Ivan Kolev di Piala Asia 2007 toh kita bisa menang melawan Bahrain dengan skor 2 - 1, kenapa sekarang tidak??. Buat para punggawa Timnas Bepe, Firman, Markus dll. teruslah berjuang untuk negara, keluarkan kemampuan terbaik yang kalian miliki, teruslah berlari untuk Indonesia, jangan mau menjadi orang lain kalian juga harus memberi masukan kepada pelatih jika pelatih keliru, pelatih juga manusia dia tak sepenuhnya benar dan lebih tau tentang diri dan karakter kalian dibandingkan kalian sendiri.

Gua harap Firman dan Bustomi kembali mengatur permainan Timnas agar kembali bermain dari kaki ke kaki bukan dari kaki ke kepala. Untuk Bepe dan Gonzales bantu Boas, Irfan, Ridwan, Arief, dan Okto untuk membongkar pertahan lawan agar mreka bisa memberi umpan matang ke kaki kalian untuk dijadikan goal. Dan untuk Nasuha, Hamka, Zulkifli, dan M. Robby teruslah hadang semua serangan dengan permainan sportif hingga gawang Markus tidak bisa dirobek lawan-lawan kita.

 Dan untuk Rield, bantulah kami sekali lagi, atur strategi yang cocok untuk Timnas menghadapi lawan-lawannya. Kami percaya dengan anda, tolong kembali ke Indonesia. Buat lagi Garuda bergemuru di GBK, hanya Anda yang bisa Riedl, kebangkitan sepakbola Indonesia Anda yang memulai, sekarang tolong Anda lanjutkan!!!.


 Untuk Pak Djohar, Riedl lebih mengerti dan peduli kepada Timnas dari pada Wim. Tolong ikut kata hati anda... Teruslah terbang GARUDA, kepakkan sayapmu setinggi-tingginya. Harumkanlah Nama Ibu Pertiwi di Dunia. Kibarkanlah Sang Merah Putih di Dunia dengan Diiringi Lagu Indonesia Raya. GARUDA DIDADAKU!! Bangkitlah Indonesia Ku!!!...

Tags:

0 Responses to “timnas indonesia”

Posting Komentar

Blogger news

Subscribe

Donec sed odio dui. Duis mollis, est non commodo luctus, nisi erat porttitor ligula, eget lacinia odio. Duis mollis

© 2013 Tifhan Begados. All rights reserved.
Designed by SpicyTricksPublished by satu-delapan